Chinesischer Turm
Pertama kali saya tahu tempat ini dari tour guide book. Bayangan saya, dari namanya sepertinya ini adalah kawasan pecinan atau china town. Gambar sebuah pagoda Cina mengilhami pemikiran saya bahwa ini adalah kawasan pecinan. Saya sempat searching sedikit informasi sebelum kesana. Sepertinya menarik untuk dikunjungi, karena Pagoda ini dikelilingi oleh kawasan hutan yang rindang. Saya pun kesana sore hari agar tidak terlalu panas.
Dengan naik kereta bawah tanah U6 turun di Giselastrase dan disambung naik bus, akhirnya saya sampai juga di halte tujuan. Bayangan saya akan rimbun dan hijaunya tempat ini ternyata 100 persen benar. Tempat ini sangat sejuk dan rimbun, serta ada sungai keci yang jernih di belakang halte bus. Saya pun mengikuti orang-orang yang melangkahkan kakinya menuju Chinesischer Turm. Dari kejauhan terdengar alunan musik Bavaria, bukan musik khas Cina seperti bayangan saya sebelumnya.
Sesampainya disana yang saya temui adalah Pagoda yang dikelilingi oleh bir garten atau garden beer. Ratusan manusia memadati kursi di bir garten tersebut. Sementara di dalam Pagoda ada sekelompok pemain musik yang memainkan musik khas Bavaria. Karena saya tidak tahan dengan bau bir, saya hanya sebentar disana, memotret dan pergi ke kawasan hutan di sekitar. Tempat tersebut sangat bersih, rindang dan tertata rapi. Namun saya masih penasaran, sebenarnya adakah kawasan Pecinan di Munich?