Ingolstadt Village, Bukan Village Biasa
Seminggu sebelum Ramadhan, ditengah persiapan workshop TPA Muenchen, saya diajak oleh salah seorang senior di Muenchen ke Ingolstadt village. Ayo kesana, beli sepatu bagus cuman Eur 30, murah! Begitu ajakan beliau. OK, saya mau. Bayangan saya waktu itu adalah kawasan home industry seperti Tanggulangin atau Cibaduyut. Saya tidak sempat searching banyak informasi tentang Ingolstadt village, maklum lagi banyak tugas di lab. Saya manut dengan senior saya. Kami dijadwalkan berangkat dari Munich Central Station jam 07:42, namun karena kereta saya terlambat akhirnya terpaksa kami menunda 1 jam menunggu kereta selanjutnya.
Kami berangkat dengan Bayern ticket, seharga EUR 38 berlaku untuk 5 orang. Sepanjang perjalanan kami banyak bercerita tentang kehidupan di Jerman, mulai dari bagaimana efisiennya orang jerman membagi waktu sampai multitasking-nya orang Jerman dalam bekerja. Tak terasa kereta telah membawa kami di stasiun Ingolstadt north. Dari sini kami bisa naik bus atau naik shuttle bus ke Ingolstadt village. Karena bus masih lama, akhirnya kami naik shuttle bus. Saya kaget bukan kepalang, shuttle busnya keren banget, dan saya lebih kaget lagi setelah melihat brosur di dalam shuttle bus tentang Ingolstadt village. Ternyata Ingolstadt village adalah kawasan toko top brand dengan harga yang lebih murah. Kebetulan waktu kami kesana sedang ada summer sale. Lima belas menit shuttle bus mengantar kami, sampailah kami di tempat tujuan. Tempat ini dipenuhi pengunjung. Saya sendiri hanya window shopping, meskipun barang-barang merek terkenal dunia sedang di-diskon besar-besaran. Saya jadi berpikir, kalo tempat ini mirip mal-mal di Indonesia menjelang lebaran.
Further info :
http://www.ingolstadtvillage.com/#
http://de.wikipedia.org/wiki/Factory-Outlet-Center