Lebaran ala PM3
Lebaran tahun ini adalah lebaran pertama saya jauh dari keluarga. Kesibukan kerja di laboratorium membuat saya sedikit lupa akan suasana persiapan Idul Fitri dan suasana mudik. Lebaran tahun ini saya rayakan bersama di Pengajian Masyarakat Muslim München (PM3) pada hari Ahad 19 Agustus 2012, dan sepertinya di Indonesia juga merayakan lebaran pada hari yang sama. Kebersamaan dengan teman-teman di PM3 membuat saya merasa tidak sendirian dan memiliki keluarga baru di München.
Sabtu 18 Agustus 2012, kami mempersiapkan sarana dan prasarana untuk kegiatan sholat Ied. Setelah itu kami buka bersama, serta sholat berjamaah. Satu hal yang saya rindukan tiba-tiba muncul di benak saya, yaitu takbiran. Ya, tidak ada takbir keliling seperti di kampong halaman saya. Malam itu selepas persiapan acara PM3, saya searching video takbiran via Youtube dan takbiran sendiri di apartemen. Aneh rasanya.
Pagi hari saya berangkat jam 6.15 dari apartemen ke masjid Indonesia di Machtlfingerstraße 10. Sesampainya di halaman gedung, terdengar suara takbiran dari beberapa rekan yang sudah hadir sebelumnya. Rasa kangen suasana berlebaran di Indonesia sedikit terobati. Jamaah yang hadir tidak hanya orang Indonesia, tapi juga nampak beberapa warga muslim Jerman. Takbir terus berkumandang hingga tepat jam 08.00 sholat Ied dipimpin oleh Ustadz Roniyus Marjunus sebagai imam. Sedangkan sebagai khotib adalah Ustadz Dr. Medy Satria yang menyajikan materi bersyukur. Khotbah juga diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman oleh Sdr. Rahman Abdul. Usai sholat jamaah saling bersalaman dan makan bersama menu lebaran Indonesia.
Alhamdulillah, kerinduan saya akan masakan khas lebaran Indonesia terobati juga. Menu yang disajikan antara lain ketupat, gulai, sate, acar, sambel goreng, serta makanan kecil khas Indonesia. Acara juga diisi dengan hiburan nasyid dari para pemuda PM3 dan persembahan lagu dari Ibu Dyah. Siang harinya saya dan beberapa teman diundang syawalan sekaligus perpisahan dari salah seorang warga Indonesia yang bekerja di BMW. Ia dan keluarganya akan pindah tugas ke BMW Australia. Akhirnya rasa capek hari itu hilang dengan kehangatan suasana kebersamaan warga muslim Indonesia. Meski jauh dari tanah air, namun suasana lebaran tahun ini saya bilang mirip dengan lebaran di tanah air. Ini ceritaku, bagaimana cerita lebaranmu?
Terima kasih saya sampaikan kepada Pak Elka Sunarkito atas koleksi foto lebaran PM3-nya,,,