Bremen dan Bremerhaven

Liburan akhir tahun 2012 lalu saya berkesempatan mengunjungi bagian utara negara Jerman. Berawal dari ajakan salah seorang teman pengajian yang hendak berlibur bersama sekeluarga, saya pun diajak kesana. Perjalanan ke Bremen kami tempuh selama kurang lebih 10 jam dengan menggunakan mobil. Suasana perjalanan saat itu mengingatkan saya akan suasana  mudik lebaran di Indonesia, dimana orang-orang berbondong-bondong pulang menuju kampung halamannya.

Sore hari kami sampai di Bremen. Disana kami tinggal di rumah keluarga Indonesia yang sudah lama tinggal di Jerman. Malamnya saya berserta teman-teman menjelajahi kota Bremen. Kota ini punya klub sepakbola Werder Bremen, yang dulu terkenal, namun sekarang pamornya memudar. Kami mengitari seputaran kota tua, mulai dari paturng Rolland yang begitu legendaris, mengunjungi Weihnachtmarkt atau pasar malam natal, patung simbol kota bremen yang mengingatkan kita akan dongeng sekumpulan hewan yang menakut-nakuti perampok, serta gereja tua dengan dua menara yang bangunannya menginspirasi setting film Lord of the Ring : the Two Towers. Dari sana kami menuju kawasan rumah mungil Schnoor. Bangunan disini menurut saya tampak mini. Sekilas rumah-rumah ini hanya sebagai objek wisata, namun ternyata beberapa juga merupakan tempat tinggal penduduk setempat.

 

Keesokan harinya kami mengunjungi Bremerhaven. Sebuah kota di ujung utara Jerman bagian barat, sekitar 30 menit perjalanan dengan mobil dari Bremen. Sekilas nama kedua kota ini memang hampir mirip. Namun, jika duilihat secara harfiah hafen berarti pelabuhan, berarti Bremerhaven adalah pelabuhan Bremen. Saya juga masih penasaran. Sampai di kawasan kota tua, kami menuju kawasan pelabuhan. Disana banyak kapal-kapal kecil. Yang sangat membuat saya penasaran adalah sebuah bagunan tinggi yang arsitekturnya mirip dengan Burj al Arab. Ya, sangat mirip. Setelah puas berkeliling, kami harus kembali, karena malam itu ada keluarga Indonesia lain yang mengundang makan malam di rumah mereka.

Keesokan harinya kami harus meninggalkan Bremen, melanjutkan perjalanan ke Hamburg. Tiba-tiba saya teringat pelajaran IPS saat SD dulu. Guru saya pernah bilang bahwa pasar tembakau Indonesia di Jerman adalah di kota Bremen. Jika ada kesempatan, saya akan buktikan perkataan guru saya itu. Semoga..

 

Sumber :

http://www.bremen-tourism.de/

http://www.bremerhaven.de/

Leave a Reply