Kabut dini hari di Münster
Münster adalah salah satu kota kecil di negara bagian NRW, Jerman. Terus terang saya sebelumnya tidak tahu akan kota ini. Saya baru tahu, setelah ada teman kuliah S1 saya yang sedang menempuh pendidikan bahasa Jerman di kota ini.
Pagi ditu, lebih tepatnya dini hari, kami menginjakkan kaki di kota Münster.Saya pernah bilang, kualitas suatu kota bisa dilihat dari stasiun kotanya atau Hauptbahnhofnya. Nah, untuk kasus kota Münster ini, stasiun kotanya kecil. Selain itu tidak ada subway alias kereta bawah tanah. Transportasi utama di kota adalah bus. Bisa dibayangkan seberapa kecilnya kota ini. Tiba-tiba angin dingin berkabut menyambut kami. Kami segera mencari restauran yang sudah buka, untuk sekedar membeli kopi dan menghangatkan badan. Jadilah pagi itu diisi dengan sarapan alias sahur di restaurant Kebab Turki.
Perjalanan berlanjut menuju ke tempat parkir sepeda di salah satu pusat pelatihan bahasa di Münster bernama kapitol. Di sana teman saya rencananya hendak mengambil sepedanya, namun karena kunci sepeda rusak, dia harus membobol kunci tersebut. Kabut yang terus datang membuat kami memutuskan untuk menghangatkan diri di dalam bus. Kami memang berencana transit di salah satu rumah teman kami. Akhirnya setelah sarapan pagi dan membersihkan badan, kami mengambil sepeda, serta berjalan-jalan di daerah kota tua.
Menurut saya kawasan kota tua Münster cukup indah dan terawat, mengingatkan saya akan kota Bayreuth, di negara Bagian Bayern. Setelah cukup berjalan kaki, kami kembali ke stasiun kereta untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Munich.