Workshop TPA München–Laut
Jika mendengar kata workshop, apa yang terpikir dalam benak Anda? beberapa teman saya bilang bahwa workshop identik dengan keseriusan dan biasanya diikuti oleh orang dewasa. Lalu bagaimana jika workshop diikuti oleh anak-anak? Penasaran khan? Sebagai salah satu terobosan dalam metode pembelajaran, TPA München mempersembahkan sebuah proyek belajar dalam bentuk workshop bulanan dengan tema besar : BERMAIN DAN BELAJAR BERSAMA ALLAH. Metode yang digunakan meliputi pemutaran dan resensi film, bermain peran, permainan, diskusi, simulasi, serta ceramah interaktif. Dengan teknik penyampaian tersebut, diharapkan dapat memperkuat kecerdasan emosional, spiritual dan intelektual dari adik-adik siswa, sehingga nantinya akan menjadi pribadi muslim unggul sebagai agen Muslim di Eropa yang tetap cinta tanah air Indonesia. Kegiatan workshop yang dilaksanakan setiap bulan ini, selain diadakan di dalam ruangan, nantinya juga akan diselenggarakan di luar ruangan berupa kegiatan observasi alam, wah seru ni pastinya!. Tiap bulannya workshop ini akan membahas suatu topik yang akan dikaitkan dengan Al Quran.
Tema yang diusung pada workshop perdana adalah LAUT. Workshop perdana ini difasilitatori oleh Onkel Syaiful, Kak Imam dan Kak Ika. Workshop dimulai dengan pemutaran film tentang potensi laut Indonesia, kebetulan bulan lalu ada rekan dari Pusat Studi Kelautan UGM yang berkunjung ke München. Subhanalloh, indahnya laut Indonesia ciptaan Alloh. Setelah pemutaran film, selanjutnya adik-adik dibagi dalam beberapa kelompok kecil, dan diajak bermain antar kelompok. Topik yang diusung dalam permainan ini adalah hikmah penciptaan laut bagi manusia, serta perkembangan teknologi yang terkait dengan laut. Adik-adik diberikan kertas kecil bertuliskan benda-benda yang terkait dengan laut, kemudian dalam kelompoknya mereka membahas keterkaitan antara satu kata dengan yang lain, lalu menyusunnya menjadi suatu cerita yang lengkap disertai dengan gambar yang mereka buat sendiri. Untuk memberikan semangat dalam berdiskusi, disediakan hadiah bagi tim terbaik. Selanjutnya tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, diikuti oleh tanya jawab oleh kelompok lain. Menariknya diskusi berjalan dengan sangat interaktif, walaupun ada beberapa adik yang masih terlalu kecil dan belum mengerti sepenuhnya apa yang didiskusikan. Walaupun mereka masih kecil, namun daya kritis mereka dan partisipasi aktif mereka dalam diskusi sangat patut diacungi jempol. Hal inilah yang membuat saya iri. Mahasiswa saya di Indonesia masih kalah aktif.
Setelah diskusi, workshop dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Quran oleh Onkel Syaiful, serta terjemahannya oleh adik-adik secara bergiliran, dalam bahasa Jerman tentunya. Diskusi pun berlanjut tentang bagaimana seorang muslim bersikap tentang penciptaan laut. Bahkan adik-adik ada yang bercerita tentang nabi yang pernah berhubungan langsung dengan laut, misalnya Nabi Musa yang membelah laut Merah, Nabi Nuh yang membuat perahu besar, hingga Nabi Yunus yang dimakan oleh Ikan Paus. Di akhir diskusi dipilihlah tim terbaik oleh mereka sendiri. Terpilih menjadi tim terbaik hasil pilihan adik-adik adalah tim 2. Selamat!! Tim 2 mendapatkan hadiah Rabbit Chocolate dari Kak Imam. Akhirnya workshop ditutup dengan berdoa dan berfoto bersama. Sampai jumpa pada workshop bulan depan dengan tema PESAWAT TERBANG.. Auf wiedersehen!!