UCL 2012
Ini adalah pekan pertama saya di Munich. Bisa dibilang kalo ini adalah pekan pertama yang sibuk dengan urusan administrasi. Mulai dari lapor diri ke kantor imigrasi, membuat rekening Bank serta mengurus dokumen asuransi. Bonus yang saya dapat pekan ini ada 2, pertama adalah libur Paskah, kedua adalah final UCL alias UEFA Champions League 2012, yang diselenggarakan di Munich. Baru tahu saya kalau ternyata ada juga Women UCL, yang finalnya juga berlangsung minggu ini, 2 hari sebelum pertandingan final UCL antara Bayern München vs Chelsea. Keinginan saya untuk melihat pertandingan final sebenarnya sangat kuat, namun mahalnya harga tiket membuat saya mengurungkan niat tersebut, dan memilih menyaksikannya dari siaran televisi. Sebenarnya ada juga public viewing dengan giant screen di beberapa area di Munich, namun saya lebih memilih melihat siaran TV, alasannya nanti saya sebutkan di bawah.
Sabtu 19 Mei 2012. Pagi ini saya berencana melihat suasana di kota menjelang final UCL nanti malam. Petualangan saya mulai di Olympiazentrum atau Olympic Stadium Munich, sebuah stadion megah kebanggan Munich yang menjadi tuan rumah olimpiade musim panas tahun 1972. Kemarin teman saya mengajak saya kesini untuk melihat secara langsung dan berfoto bersama piala UCL, namun kesibukan saya di kampus menghalangi niat saya. Saya berharap hari ini piala tersebut masih ada disana, dan belum dipindahkan ke stadion Allianz Arena. Ternyata sesampainya di sana, saya tidak menemukan piala tersebut. Yang ada di sana hanyalah stand resmi merchandise UCL 2012, serta beberapa stand took perlengkapan olah raga. Selain itu ada juga stand yang menggelar games sepakbola. Ternyata ramai juga suasananya.
Perjalanan saya lanjutkan ke stadion Allianz Arena, yang terletak dekat dengan stasiun U-bahn Frotmanning. Saya pernah melihatnya dari jauh, saat pertama kali supervisor saya menjemput saya dari airport. Stadion ini merupakan home base dari 2 klub yaitu FC bayern München dan TSV München 1860. Stadion yang merupakan stadion terbesar ketiga di Jerman ini juga pernah menjadi tuan rumah World Cup 2006. Arena stadium, nama resmi yang digunakan dalam pertandingan yang diselenggarakan oleh FIFA dan UEFA. Nampak di sana-sini atribut final UCL 2012. beberapa stand perlengkapan olah raga serta stand resmi penjual merchandise juga tampak sedang berbenah. Saya pun menyempatkan diri berfoto di depan stadion. Tidak heran jika stadion ini berjuluk “Schlauchboot” atau perahu karet, karena memang stadiobn ini dikelilingi fiber berwarna putih, dan jika dilihat dari udara sangat mirip dengan perahu karet untuk berenang anak-anak. Konon stadion di waktu malam akan tampak lebih indah dibandingkan di siang hari.
Setelah berkeliling Arena stadium, saya lanjutkan perjalanan ke pusat kota Munich. Saya penasaran dengan suasana menjelang pertandingan. Sepanjang jalan dari stadion ke pusat kota, kereta dipadati dengan penggemar FC Bayern München dengan kostumnya yang berwarna merah. Hari ini saya rasakan kota München padat dengan kunjungan turis, saya sempat terhimpit diantara para manusia Eropa yang tinggi badannya melebihi saya. Saya sisir areal Marienplatz dan Stachus, keramaian disana-sini. Tak seperti baisanya, polisi ada dimana-mana. Kerumunan manusia meneriakkan yel-yel Bayern München menggema di sana-sini. Semuanya berkostum merah. Hampir jarang sekali yang berkostum warna biru, warna kostum Chelsea. Hampir setiap orang di kerumunan pendukung FC bayern membawa bir. Hal inilah yang membuat saya memutuskan bergegas pergi. Saya tidak tahan dengan aroma bir yang diminum orang-orang tersebut. Ternyata persta bir sebelum pertandingan terjadi juga di dalam kereta saat saya pulang ke rumah profesor saya. Wah, saya benar-benar tidak tahan dengan baunya. Suasana lain dari biasanya yang saya temukan hari ini adalah helikopter yang dari pagi sampai malam pertandingan terus berkeliling di udara kota Munich. Ternyata malam ini FC Bayern München dikalahkan oleh FC Chelsea dengan adu penalti (3-4). Menurut info dari teman saya yang melihat secara langsung di stadion, setelah kekalahan ini para pendukung Bayern München bersedih, bahkan tidak jarang yang menangis, setelah itu mereka bubar dengan tertib, tidak ada keributan dari pendukung setia. Satu hal yang perlu dicontoh, yaitu sportifitas dalam olah raga, dan tidak ada anarki kalo tim kesayangannya kalah. Saya tidak sabar menunggu Euro 2012…