Tersesat di Venesia
Libur panjang akhir bulan Maret 2013 saya habiskan di Venesia Italia. Kota ini tidak terlalu jauh dari Munich, tempat tinggal saya sekarang, hanya empat jam perjalanan dengan bus, 6 jam jika ditambah dengan istirahat di pemberhentian bus serta kemacetan akibat kecelakaan di jalan tol di Modena. Liburan ini merupakan libur paskah di Jerman, mulai hari Jumat sampai hari Senin. Saya berangkat dengan bus dari Munich jam 06.00 pagi hari.
Keberangkatan saya dari Munich pagi itu diiringi dengan hujan salju rintik-rintik. Musim dingin kali ini konon katanya merupakan musim dingin terpanjang di jerman dalam waktu 180 tahun. Cuaca di Venesia sendiri diramalkan lebih bersahabat dibandingkan di Munich. Teman duduk sebelah saya berasal dari India, orangnya ternyata ramah dan supel, sehingga dalam perjalanan pun kami ngobrol kesana kemari. Lewat tengah hari, bus yang kami tumpangi menginjakkan ban-nya di Venesia. Kami berhenti di area parkir Trenchetto. Dari sana, saya dan beberapa orang membeli tiket 12 jam untuk berkeliling Venesia.
Perjalanan saya awali dengan naik water bus (baca perahu) ke San marco. Tempat ini adalah tempat wajib dikunjungi di Venesia. Terlihat puluhan gondola berjajar di dekat stasiun pemberhentian water bus. Setelah melihat harganya, saya urung menaikinya, terlalu mahal untuk saya. Saya memilih untuk berjalan kaki menngelilingi San Marco square, atau lapangan San Marco. Waktu itu ratusan turis sedang antri untuk masuk ke Katedral San Marco. Saya sendiri memilih untuk hanya memotretnya dari luar. Saya lanjutkan perjalanan ke Rialto Bridge. Ternyata jembatan yang sangat terkenal tersebut jauh lebih kecil dari bayangan saya. Dari atas jembatan, kita bisa melihat kanal grande atau kanal besar.
Usai dari sana, saya putuskan menaiki water bus ke Academia. Waktu itu ada museum yang gratis, jadi sayang untuk dilewatkan. Setelah itu saya menuju ke Burano, melihat industri kristal asli Venesia dengan harga yang bagi saya cukup mahal, bahkan ada yang harganya selangit. Saya beristirahat dan makan siang, lalu melanjutkan perjalanan ke Lido, dengan water bus sekitar 45 menit, sambil menikmati angin laut di atas perahu.
Saya lanjutkan perjalanan menaiki perahu untuk berfoto di Piazza la Roma. Karena penasaran, saya juga sempatkan melihat stasiun kereta serta stasiun bus Venesia. Ternyata lumayan rapi. Satu komentar saya, di stasiun kereta tidak banyak restoran cepat saji atau toko waralaba seperti yang pernah saya temui di banyak kota di Jerman, Austria atau Ceko. Mungkin pemerintah Venesia ingin melindungi kearifan kuliner lokal Italia, atau mungkin malah saya yang belum menemukan toko tersebut. Yang pasti saya tidak kapok ke Venesia, meskipun harga apapun serba mahal, bahkan untuk ke toilet harus merogoh kocek €1,50.
Yang juga unik dari Venesia adalah kanal-kanal kecil serta gang gang sempit. Saya justru malah tertarik untuk menelusurinya. Selain indah juga membuat penasaran. Semakin tersesat semakin penasaran. Ternyata tidak hanya saya yang suka tersesat, namun banyak juga turis lainnya. Seperti main petak umpet. Perjalanan sehari di Venesia harus saya akhiri jam 23.00 ketika bus membawa kami kembali ke Munich.