Aug
01
2012
--

Puasa Ramadan dan Kesehatan

Lama waktu puasa Ramadan sangatlah bervariasi, tergantung dari letak geografis suatu tempat. Di Indonesia, puasa dijalankan selama kurang lebih 14 jam, sementara di negara negara Eropa seperti Jerman, Inggris, Belanda puasa Ramadan berjalan selama 18 jam, bahkan di wilayah Skandinavia puasa hampir seharian penuh yaitu sekitar 20 jam. Beberapa waktu lalu salah seorang teman se-lab dari rekan saya di München bertanya kepada rekan saya tentang bahaya puasa terhadap dehidrasi, karena puasa disini berlangsung pada musim panas selama 18 jam.

Beberapa penelitian terhadap kondisi air dalam tubuh selama puasa Ramadan telah dilakukan. Efek puasa terhadap kadar air dan garam altet sepakbola yang melakukan latihan selama puasa telah diukur. Pada minggu ke-3 Ramadan, pengukuran air dan kadar garam dilakukan pada sesi latihan selama 60-70 menit pada temperatur 25-28 derajat dengan kelembaban udara 60-70%. Data-data deskriptif yang terukur menunjukkan variasi yang besar pada semua parameter yang diukur, dengan perbedaan yang relatif kecil pada parameter keringat antara atlet yang berpuasa dengan non-puasa. (more…)

Written by adam_apt in: Islamic corner,Pharmanews |
Jul
31
2012
--

Berpuasa di Negeri Bavaria

Alhamdulillah Ramadhan telah tiba. Ramadhan tahun ini saya jalani di Munich, Jerman. Sejak Mei 2012 lalu, saya tinggal disini untuk menempuh studi di bidang Bioteknologi Farmasi, di LMU Munich. Ramadhan tahun ini jatuh di musim panas, alias summer Ramadhan. Saya akan berpuasa dengan waktu yang lebih lama dibandingkan puasa di Indonesia. Ini bukan summer Ramadhan pertama saya. Sebelumnya saya pernah menjalaninya di Nara, Jepang. Keduanya punya tantangan tersendiri. Meskipun summer, suhu udara di Munich lebih sejuk bersahabat dibandingkan ketika di Nara dulu, sehingga tidak cepat merasa haus, namun waktu puasanya lebih lama satu jam dibandingkan di Nara.

Puasa pertama Ramadhan tahun ini dimulai pada jam 02.57, dan berakhir pada jam 21.07. Kesibukan riset di laboratorium membuat waktu puasa berjalan sangat cepat. Sebagai satu-satunya moslem student di lab, saya tidak merasa kesulitan menjalani puasa. Teman-teman di lab sangat toleran dengan saya. Di saat rekan-rekan mahasiswa Indonesia lain sering mendapat pertanyaan aneh-aneh tentang puasa, saya justru tidak mendapatkannya. Ternyata saat masih menempuh studi doktoralnya, supervisor saya berteman baik dengan seorang moslem student dari Tunisia, jadilah ia sangat mengerti kebiasaan muslim sehari-hari, termasuk pada bulan Ramadhan. (more…)

Written by adam_apt in: Islamic corner |

Powered by WordPress. Theme: TheBuckmaker